Untukmu, Kawan




Kawan,
Bolehkah diri ini bertanya? 
Apa diri ini kau anggap keberadaannya? 
Jika "iya" mengapa kau mengingkari janji yang ada?

Bukankah kau pernah berjanji dengan mengatakan "iya" kepadaku?
Memang benar dugaanku
"Iya"mu itu hanyalah angin lalu

Apa salah diri ini mengira kawannya itu MERPATI yang tidak akan mengingkari janjinya?
Apa diri ini terlalu bodoh telah percaya begitu saja?
Ataukah terlalu serius menanggapinya? 
Sedangkan kau hanya menganggap gurauan semata?

Kau tau? 
Itu sangat menyakitiku
Bagai ribuan panah melesat tepat ke jantungku
Saat mengetahui kau begitu
Kau yang memilih melepas peganganku
Dan, memilih memenuhi nafsumu
Nafsu yang dianggap rasa olehmu

Sungguh, diri ini tak meminta hal yang banyak
Hanya berharap kau berjalan bersama denganku pada jalan-Nya
Apa itu salah?
Andai kau tau, saat kau salah arah, diri inilah yang paling merasa gagal
Tapi, peduliku selalu kau abaikan

Maafkan temanmu, 
Jika diri ini bukan kawan yang baik bagimu
Jika diri ini telah menjadi penghalang kesenanganmu
Jika diri ini terlalu peduli akan akhiratmu
Dan, maaf jika diri ini tak akan percaya lagi akan kata "iya"mu

Mulai sekarang diri ini akan berjarak denganmu
Mungkin, akan acuh dan mengabaikanmu
Sungguh, ini bukan balasan terhadap perlakuanmu
Namun, hanya mewujudkan keinginanmu

Walaupun begitu, kupastikan do'a selalu menyertaimu
Walau raga tak berkata, namun do'a yang selalu menyapa disetiap waktu
Kau tetap kawanku, walau kau sudah tak menganggapku begitu

Salam perpisahan dari seseorang yang selama ini selalu menganggapmu kawan
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

@diniptlk 📝

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Doa/Syair Abu Nawas: Al I’tiraaf teks Arab, Latin, dan Terjemahannya

Bacaan Shalawat Nariyah Lengkap dan Manfaat Shalawat Nariyah

Doa Meminta Kekayaan